Selasa, 16 Desember 2014

Peran Media Massa dalam Dunia Politik



BAB I
PENDAHULUAN 
Latar Belakang
Pengertian dari media massa sendiri adalah media, saluran, sarana, wadah atau suatu alat yang dipakai untuk menjalankan proses komunikasi massa. Komunikasi massa disini diartikan sebagai komunikasi yang diorientasikan kepada orang banyak atau dalam hal ini adalah masyarakat. Suatu informasi yang telah diberikan oleh media kepada masyarakat tidak hanya sebagai angin lalu belaka, tapi akan menjadi suatu pengetahuan baru bagi masyarakat.
Dalam komunikasi massa tersebut, dimana media (komunikator) menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat (komunikan). Suatu proses komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikator dapat memberikan informasi secara jelas kepada komunikan, dan komunikan mengerti apa yang dimaksud atau diinginkan dari informasi yang disampaikan oleh komunikator tersebut. Kemudian sama halnya dengan komunikasi politik, dimana komunikator politik memberikan pesan-pesan politik kepada si penerima (komunikan politik) yang isinya mengenai isu-isu politik yang berkembang di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, peran media sangatlah diperlukan dalam dunia politik saat ini, karena media merupakan salah satu alat yang sangat penting, terutama untuk hal-hal yang menyangkut tentang politik. Hubungan antara media massa dengan politik dapat dikatakan sebagai satu kesatuan yang mungkin tidak bisa dipisahkan, dalam artian antara dunia politik dan media massa akan selalu ada hubungan satu sama lain yang saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
1.2.       Tujuan
1.      Mengetahui bagaimana sistem pers indonesia masa orde baru dan  reformasi
2.      Mengetahui apa itu media massa
3.      Apa fungsi dari pers
4.      Bagaimana peran media massa terhadap partisipasi politik di Indonesia
a.             Rumusan Masalah
  1. Media Massa
  2. Peran media massa terhadap Partisipasi Politik dan kepentingan partai politik di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Media Massa
Media massa merupakan sebuah media, saluran, sarana, wadah atau suatu alat dan tempat yang dipergunakan untuk proses komunikasi massa. Komunikasi massa disini diartikan sebagai komunikasi yang disampaikan kepada orang banyak atau dalam hal ini adalah masyarakat. Komunikasi atau penyampaian suatu informasi dari media masa itu memiliki pengaruh, baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah.
Berbicara tentang komunikasi politik itu sendiri, komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi politik dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya, dimana pemerintah membutuhkan informasi tentang kegiatan rakyatnya dan sebaliknya rakyat juga harus mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh pemerintahnya.
Media komunikasi politik secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu media tradisional, media semi dan media modern. Media tradisional adalah media dengan tatap muka, langsung berhadapan secara tatap muka dengan komunikasi, baik secara individual, maupun kelompok dan organisasi.
Media semi disebut juga dengan sebutan media lama atau old media. Yang dimaksud media semi adalah seperti media cetak seperti surat kabar, majalah, koran, brosur dan media penyiaran, dan seperti radio. Dan Kemudian yang terakhir adalah Media Baru atau new media. Media baru ini merupakan alat atau sarana yang baru marak di era globalisasi ini, seperti televisi digital, internet dan sebagainya.

2.2.       Fungsi dari Pers (media massa)
  1.  Informasi (to inform)
Fungsi Pers sebagai media informasi adalah sarana untuk menyampaikan informasi secepatnya kepada masyarakat luas. Berbagai keinginan, aspirasi, pendapat, sikap, perasaan manusia bisa disebarkan melalui pers. Penyampaian informasi tersebut dengan ketentuan bahwa informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar yaitu aktual, akurat, faktual, menarik, penting benar, lengkap, jelas, jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, dan etis.
  1. Pendidikan (to educated)
Fungsi pendidikan ini antara lain membedakan pers sebagai lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersial untuk memperoleh keuntungan finansial. Pers sebagai media pendidikan ini mencakup semua sektor kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Dengan demikian pers memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pendidikan politik sehingga masyarakat dapat memahami model atau sistem politik yang berlaku di Indonesia.

  1.  Hiburan (to entertaint)
Media massa berfungsi sebagai media hiburan, disini media massa harus mampu memerankan fungsinya sebagai sarana hiburan yang menyenangkan bagi semua lapisan masyarakat. Hiburan yang dimaksud adalah media massa yang menyajikan karya-karya tulis atau informasi yang mungkin lepas atau diluar mengenai politik, seperti kartun, majalah anak, dongeng di media cetak, dan lain-lain.
  1. Kontrol Sosial (Social Control)
Media massa sebagai alat kontrol sosial politik dengan artian media massa sebagai penyampai (memberitakan) isu-isu atau keadaan yang dibuat oleh pemerintah bertentangan dengan kehendak rakyat.

2.3.       Peran Media Massa Terhadap Partisipasi Politik di Indonesia
Telah dijelaskan diatas bahwa besarnya peran media massa terhadap kehidupan masyarakat, dimana peran media yang sangat kuat tersebut dapat mempengaruhi dan merubah persepsi atau cara berpikir individu, kelompok atau masyarakat terhadap isu-isu atau fenomena politik yang terjadi di Indonesia.
Kekuatan media massa ini juga digunakan oleh pemerintah maupun suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu pemerintahan untuk mempengaruhi opini publik. Dimana dengan peran media massa ini dapat dijadikan alat komunikasi politik oleh orang-orang yang mempunyai kekuatan dan kepentingan politik.
            Kepentingan politik inilah yang menjadikan media massa sebagai dari kegiatan politik untuk dapat mencapai dari tujuan kepentingan itu sendiri. Kegiatan politik banyak dilakukan oleh Pemerintah (lembaga-lembaga dan peranannya) dan partai-partai politik karena karena fungsi mereka dalam bidang politik, dan kegiatan politik inilah yang akan mempengaruhi terhadap partisipasi politik.
Kita lihat seperti para calon-calon legislatif ataupun para kandidat Capres/Cawapres dari masing-masing partai politik dalam persiapan Pemilu 2014 yang saat ini kurang dari satu tahun lagi. Disini bisa kita lihat bagaimana cara mereka untuk menarik simpati dari rakyat. Partai politik dalam mancari simpati ataupun mencari suara pemilih dari rakyat, partai politik pasti akan membutuhkan media yang bisa memfasilitasi komunikasi politik dari partai politik tersebut. Melalui media, informasi pesan-pesan politik yang ingin disampaikan oleh partai politik tersebut akan lebih mudah tercapai. Apalagi peran dan perkembangan media massa saat ini sangat besar dan pesat.
            Banyak sekali cara komunikasi politik melalui media massa, bisa seperti komunikasi politik melalui media tradisional, dalam artian masing-masing partai politik atau masing-masing para calon turun langsung ke lapangan atau langsung merujuk kepada masyarakat (daerah pemilih) masing-masing. Dengan cara ini kedekatan emosional antara para calon legislatif lebih dekat, namun jika melalui dengan cara ini saja komunikasi politik/ kegiatan politik akan kurang efisien.
            Maka dari itu kegiatan politiknya harus juga melalui cara media semi (old media) seperti pencitraan melalui reklame, pamflet, media massa seperti Koran, majalah, dan radio. Dengan melalui media massa seperti ini akan menambah keefektifan dalam kegiatan politik itu sendiri dalam mancari simpati atau suara pemilih dari rakyat. Inilah cara-cara yang sring juga dilakukan oleh para calon dan partai politik yang akan maju dalam pemilihan umum.
            Apalagi di zaman modern era globalisasi ini, muncul media massa baru (new media) atau media elektronik seperti televisi dan internet. Media yang seperti inilah yang digunakan oleh partai-partai politik untuk berlomba-lomba dalam kegiatan politik yang mereka lakukan. Kita tahu sekarang banyak stasiun-stasiun televisi yang sekarang dikuasi oleh orang-orang yang mempunyai kekuassan dan kepentingan politik atau dari orang-orang partai politik sekalipun, seperti MNC Group yang sekarang dikuasai oleh seorang pengusaha sekaligus orang partai yaitu dari partai Hanura. Kemudian stasiun televisi swasta TV One juga telah dikuasai oleh Bakrie Group yang notabanenya adalah orang politik dari partai Golkar. Selain itu masih banyak yang lain stasiun-stasiun televisi swasta lain yang dikuasai oleh orang-oarang yang mempunyai kepentingan politik.
            Seperti inilah dari salah satu contoh peran media massa ini sangat penting dan berpengaruh dalam masyarakat. Dengan kegiatan politik/komunikasi politik seperti ini, dapat mengubah budaya, perilaku dan partisipasi politik yang ada dalam masyarakat. Mungkin awalnya masyarakat yang sebelumnya tidak tahu tentang sosok atau tokoh-tokoh politik (caleg/capres) dari partai-partai terntentu, dengan melalui media masssa masyarakat kemudian akan menjadi tahu tentang sosok mereka dan background mereka. Dengan pengetahuan tersebut, masyarakat menjadi lebih antusias atau lebih berpartisipasi dalam menggunakan hak suaranya untuk memilih di ajang Pemilu.
            Sebenarnya dalam pendekatan perilaku (behavioralism approach), bahwa individulah yang secara actual melakukan kegiatan politik, sedangkan perilaku lembaga (struktur) politik pada dasarnya adalah merupakan perilaku individu yang berpola tertentu. Disini bisa kita lihat bahwa individu atau orang yang mempunyai kepentingan politik sendirilah yang menjadi peranan penting dalam melakukan komunikasi politik, lambing atau dalam hal ini partai politik hanya sebagai wadah dan media pendukung untuk membantu melaksanakan kegiatan politik kepada masyrakat.
            Kemudian yang kedua adalah lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian actor, seperti keluarga, agama, kelompok pergaulan dan sekolah. Dan yang terakhir adalah struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu.
            Jadi disini dapat dikatan bahwa masyarakat atau rakyat berpartisipasi politik dengan menggunakan hak suaranya dalam pemilu untuk memilih salah satu kandidat/calon dari partai politik tertentu, itu bukan murni memilih karena kesadaran diri masing-masing individu dalam kelompok masyarakat, tetapi bisa saja para individu dalam masyarakat tersebut menggunakan hak suaranya karena dampak dari media massa dan adanya imbalan tertentu dari pihak yang mempunyai kepentingan politik tersebut.
            Sehingga meskipun partisipasi politik di Indonesia menjadi tinggi, tetapi dalam maslah budaya politik kita cenderung masih abu-abu. Dalam artian banyak dari pemilih suara (rakyat) yang memilih calon legislatif/eksekutif dengan hanya tahu melalui sebatas media massa seperti reklame atau Koran, ini berarti masyarakat banyak yang memilih berdasarkan tingkat popularitas dari masing-masing calaon legislatif/eksekutif saja, bukan dari tingkat kualitas atau kapabilitas dari masing-masing calon tersebut.
            Hal ini diperjelas dalam teori perilaku pemilih party identification model bahwa “persepsi pemilih atau partai-partai politik yang ada atau adanya korelasi atau kedekatan emosional pemilih terhadap partai-partai politik tertentu. Dengan demikian hanya oaring-orang yang mempunyai kedekatan emosional yang akan memilih partai-partai tertentu dalam menggunakan hak suaranya. Dan untuk mendapatkan kedekatan emosional terhadap masyarakat, partai politik harus melalui media massa.

BAB III 
PENUTUP          
3.1.       Kesimpulan
Inilah peran sentral dari media massa yang saat ini dijadikan alat ataupun senjata bagi individu/kelompok yang mempunyai kepentingan-kepentingan politik. Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa kelompok kepentingan atau dalam hal ini adalah partai politik sangat erat hubungannya terhadap pentingnya peran media itu sendiri. Apalagi mengingat media massa yang telah diberikan hak kebebasan untuk mengeluarkan suara atau opini-opini public baik itu tentang kebijakan pemerintah atau isu-isu politik yang lain.
Dalam peranannya media massa saling berhubungan erat dengan individu/masyarakat, partai politik, komunikasi politik, dan budaya/partisipasi politik di Indonesia. Pada intinya dalam dunia politik, atau kalau merujuk pada masalah Pemilu legislative dan eksekutif, para actor dan masing-masing partai politik untuk mendapatkan simpati dari masyarakat harus melakukan komunikasi politik terhadap masyarakat (suara pemilih) secara tepat agar isu-isu politik dan kepentingan politik tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Agar komunikasi politik yang diharapkan dapat teraktualisasi secara tepat, maka butuh wadah atau media yang memfasilitasi, yaitu media massa. Media massa disini dapat berbentuk media cetak seperti koran, majalah, rekalame, pamflet, sticker, ataupun media massa elektronik seperti televisi, radio, dan Internet. Bahkan dapat melalui media massa dengan bentuk turun lapangan langsung.
Dengan adanya komunikasi politik melalui media massa, partai politik dalam mencapai tujuan kepentingan politiknya akan mudah tersampaikan pada masyarakat. Dengan demikian, bisa saja masyarakat yang mempunyai hak suara dalam Pemilu akan menggunakan hak suaranya untuk memilih partai politik yang mempunyai kedekatan emosional terhadap pemilik hak suara tersebut. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap tingakat partisipasi politik masyarakat Indonesia dalam Pemilu laegislatif/eksekutif.





Revolusi Tekhnologi Komunikasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Revolusi, seperti yang kita ketahui berarti suatu perubahan besar yang berlangsung dalam waktu yang cepat. Salah satunya dikemukakan oleh Dissayanake (1983) yang mengartikan komunikasi sebagai peledakan atau (eksplosi) teknologi komunikasi, seperti terlihat melalui peningkatan penggunaan satelit, mikro-prosessor, komputer, dan pelayanan radio bertahap tinggi, dan perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi yang ditempa dalam sosial, ekonomi, politik, kultural dan gaya hidup manusia.
Menurut Schramm (1988), perkembangan yang dinamakan revolusi komunikasi itu merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang telah berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia selama ini. Memang banyak hal yang menandai kemajuan kehidupan dewasa ini. Namun semua pihak sepakat bahwa hal yang paling mencolok dari perkembangan itu adalah kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi. Oleh karena itu hasil yang juga amat mencolok dewasa ini ialah tersedianya bungkahan sumber-sumber atau resources informasi dan komunikasi yang amat luas yang pernah dipunyai oleh umat manusia sepanjang sejarah.
Revolusi teknologi telah menggantikan begitu banyak peranan elemen komunikasi. Dalam The Death of Distance, Frances Cairncross menyebutkan beberapa implikasi yang terjadi dibalik jangkauan teknologi, di antaranya: hilangnya makna lokasi, lenyapnya privasi, dll. Perkembangan teknologi telah menjadikan dunia ini begitu kecil. Setiap orang dapat mengakses seluruh informasi yang diinginkannya dari seluruh wilayah di muka bumi ini. Seluruh informasi beredar dengan begitu clutternya; tanpa proses gatekeeping yang tepat hingga makin kecil kesempatan khalayak untuk memiliki apa yang disebut privasi. Kehadiran internet adalah salah satu manifestasi dari media alternative yang sedang marak saat ini. Dengan bentuk media ini masyarakat bisa mendapatkan informasi apa saja, di mana saja, dan kapan saja sesuai dengan yang mereka inginkan. Kondisi ini semakin mengukuhkan apa yang disebut “global village” – peredaran klip, video, dll lewat aplikasi bluetooth makin cepat menembus batasan-batasan yang selama ini menjadi norma yang dianut masyarakat.
Perkembangan teknologi ini juga diadaptasi oleh media buku. Kebutuhan masyarakat yang begitu padat terhadap informasi, referensi, dan pengarsipan telah memunculkan ide baru tentang buku genggam elektronik yang lebih lazim dikenal sebagai notebook. Buku genggam ini memiliki beberapa keunggulan, seperti kapasitasnya yang cukup besar untuk menampung banyak judul, kemudahannya dari segi size juga accessibility. Selain itu fitur-fitur seperti kamus interaktif, bookmarking, instant search, note-taking, dll makin memudahkan penggunanya dalam melakukan beberapa aplikasi sekaligus. Kemajuan serupa juga dialami oleh majalah yang memanfaatkan sistem online. Dengan fasilitas online ini jangkauan menjadi lebih cepat dan luas, interaksi khalayak dengan media menjadi lebih tinggi, kemutakhiran terjamin dengan biaya distribusi yang minimum. Namun hal ini menimbulkan masalah seperti kompetisi yang berat, proliferasi penerbitan&isi, keterbatasan ruang iklan, dll. Dengan adanya masalah ini kemudian lahirlah beberapa alternative solusi seperti pembayaran untuk premium content, iklan pay-per-click (yang sebenarnya juga belum diketahui secara pasti reliabilitasnya dalam menghadapi masalah yang ada).

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Latar Belakang Revolusi Teknologi Komunikasi
Sejak negeri kita memiliki satelit komunikasi palapa tahun 1976, sebenarnya mulai detik itu telah terjadi suatu revolusi besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan teknologi mutakhir itu, praktis kita bisa saling berhubungan dengan seluruh kawasan tanah air. Siaran radio dan telavisi bisa ditangkap di mana saja anda berada.

  1. Tahap-Tahap Perubahan Dalam Revolusi Teknologi Komunikasi
Sejumlah ahli melihatnya sebagai suatu revolusi komunikasi. Ada pula yang menamakan hal ini sebagai zaman baru berkomunikasi, sedangkan yang lainnya menyebut hal ini sebagai abad komunikasi elektronik. Menurut Wilbur Schramm (1988).” sebutan tidaklah menjadi soal. Yang penting sikaf perkembangan utama dalam komunikasi manusia telah bermula dari suatu perkembangan baru yang penting dalam teknologi komunikasi”.
Teknologi Komunikasi, Teknologi Informasi, Teknologi Telekomunikasi.

  1. Makna Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Menurut Tehranian (1982), dalam 25 tahun terakhir ada tiga kekuatan yaitu kekuatan teknologis, sosio-ekonomi, dan politik utama yang telah mengubah struktur sistem internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistik pun harus mempertimbangkannya.

B.     Karakteristik Teknologi Komunikasi
Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi sekarang ini adalah kemungkinan bagi sipenerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan pun memerlukannya. Bell (1979) menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi. jaringan bank informasi dan sistem penelusuran sistem telaks sistem faksimili jaringan komputer interaktif

C.     Riwayat dan Sejarah Revolusi Komunikasi
Awal pekembangan komunikasi antarmanusia adalah sama panjangnya dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Disebut begitu karena sejak manusia ada, sejak itu pula mereka saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Berkomunikasi merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Menurut Nordenstreng dan Varis (1073), ada empat titik penentu yang pertama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu :Perolehan bahasa, yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya umat manusia. Dengan kemempuan berbahasalah manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya.Perkambangan seni tulisan berjalan dengan komunikasi lisan. Setelah manusia menentukan cara menuliskan dan alat menulis, maka komunikasi yang selama ini dilakukan dengan bicara lantas bisa dituliskan.Reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.Munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, radio, TV hingga satelit.

  1. Ditemukannya Tulisan
Perkembangan tulisan adalah berkaitan dengan proses awal urbanisasi, karena masyarakat menjadi begitu komplek sehingga suatu pemerintahan tanpa bantuan tulisan itu dan hanya mengandalkan kemampuan daya ingat saja, tentulah tidak mungkin. 

  1. Era Percetakan
Peningkatan diversifikiasi masyarakat dan ekspansi komunikasi yang terjadi pada akhir abad pertengahan memerlukan suatu teknik baru untuk penyampaian pesan karena jumlah pembaca yang makin bertambah. Sebelum pengetahuan dan kekuatan yang menyertainya dapat menyebar pada masyarakat, maka diperlukan suatu teknik penduplikasian pesan yang efisien. Dengan demikian, penemuan mesin cetak menandai bermulanya riwayat komunikasi massa, karena sejak itulah secara teknis menjadi mungkin untuk menyampaikan pesan yang panjang dan kompleks secara simultan ke suatu khalayak yang besar jumlahnya dan heterogen. Selain itu, percetakan juga merupakan pemerata sosial yang hebat (great social equalizer).bila tulisan telah menembus hambatan jarak dan waktu, percetakan melipatgandakan pesan pada dimensi tersebut.
  1. Media Elektronika
Ekspansi industri dan perdagangan yang hebat selama abad XIX agaknya sudah terhenti tanpa dikemukakannya komunikasi elektronik pada pertengahan abad tersebut. Tenaga listrik telah memungkinkan diatasinya hambatan fisik karena jarak yang jauh, sehingga penyampaian pesan dari satu tempat ke tempat lain yang tidak lagi memerlukan transportasi. Perlu dicatat, bagaimana pun bahwa telegraf dan telepon digunakan secara ekslusif untuk komunikasi pribadi yaitu dari individu ke individu lain, dan tidak tertentu seperti surat kabar. Media yang menggunakan kabel ini melayani terutama kebutuhan komunikasi administratif dan komersial, keduanya memang berkepentingan untuk penekanan dalam hal informasi. Bagi sektor komersial khususnya, memang amat penting penyampaian informasi dari suatu tempat ke tempat lain secara cepat dan rahasia.
  1. Teknologi Penyiaran (Broadcasting)
Terobosan yang menentukan di lapangan komunikasi terjadi dengan bermulanya komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang memungkinkan menerima pesan yang sama secara simultan di lokasi yang tak terbatas jumlahnya.
Sejak itu komunikasi yang bersifat public dan serenpak secara syncbronous.Pada awal penyiaran untuk umum (public broadcasting) di tahun 1910 dan 1920-an, nada umum dan program-programnya biasanya bermartabat (dignified), bersifat memberi petunjuk (instuktif), dan menghindari segala ekstrimitas. Penyiaran public sebagian besar digunakan untuk memimbing masyarakat, mendidik mereka kepada suatu cara berfikir yang sama (conforming), dan memberikan mereka informasi yang mereka tidak peroleh sepanjang sejarah. Dalam perspektif umum dapat dilihat baik pada apa yang disebut sebagai penyiaran (broudcasting) yang dikendalikan oleh negara (state contol) maupun broudcasting di organisasi secara maksimal.
Diperkenalkan TV tidak mengubah kerangka atau framework umum tadi secara bermakna, dan media itu begitu saja masuk ke daerah operasional radio serta menjadi medium yang lebih komersial lagi. Secara umum bahwa dari abad pertengahan hingga sekarang. Media cetak dan kemudian bentuk komunikasi elektronik (termasuk film) memperluas komunikasi dari suatu kelompok kecil yang mengendalikan kekuasaan atas seluruh anggota masyarakat. Jadi komunikasi massa yang berdasarkan teknologi hingga saat ini masih terus mengikuti prinsip-prinsip yang diterima pada masa negara-negara kuno. Satu-satunya perbedaan bahwa media massa modern justru lebih efektif dan halus dalam memanipulasikesadaran masyarakat.
D.         Inovasi Teknologi Komunikasi
Kemajuan teknologi yang kita saksikan sekarang pada dasarnya merupakan kelanjutan dari tahap-tahap perkembangan sebelumnya. Begitu cepatnya perkembangan tersebut, sehingga disebut sebagai suatu revolusi. Berbagai penemuan dan pengembangan kepentingan yang mengubah corak masyarakat menurut Martin (1977) adalah sebagai berikut.
Beberapa Temuan Penting Teknologi Telekomunikasi :
-         Satelit komunikasi
-         Stasiun bumi
-         Satelit
-         Demand-assignet multi pleacces equipment
-         The helical wavequide
-         Laser optic
-         Serat optic
-         Large-scale integration
-         On-line real-time computer

E.     Kecepatan Revolusi
Riwayat perkembangan komunikasi menunjukan bahwa semakin belakangan. Ternyata semakin cepat pula adanya inovasi komunikasi. Perkembangan media elektronik lama seperti radiio, telepon, telegraf, kenyataannya berlangsung dalam suatu periode 100 tahun. Jangka waktu itu cukup singkat bila dibandingkan dengan panjangnya riwayat manusia dari abad ke abad.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tahap-tahap perubahan dalam perkembangan teknologi komunikasi yang biasa disebut oleh para ahli disebut denga revolusi komunikasi atau zaman baru komunikasi.Revolusi komunikasi menurut defenisi para ahli adalah satu dari sekian revolusi yang terjadi diberbagai bidang kehidupan manusia. Sehingga perkembangan ini cukup pesat. Dan kemajuan ini juga dengan secara langsung.Sebenarnya komunikasi tidaklah diajarkan karena begitu adanya manusia komunikasi sudah ada juga. Tetapi yang diajarkan adalah cara dan aturan-aturan dari berkomunikasinya.Dari awal manusia dapat berkomunikasi mulailah belajar dari tulisan dan mulai adanya percetakan. Dan dengan adanya percetakan mulai lengakplah proses perkembangan teknologi komunikasi untuk dapat menginformasikan.