Senin, 07 Oktober 2013

ASAL USUL SEBUTAN ACEH SERAMBI MEKKAH.

Pada abad ke 15 M, Aceh pernah mendapat gelar yang sangat terhormat dari umat Islam nusantara. Negeri ini dijuluki “Serambi Mekkah” sebuah gelar yang penuh bernuansa keagamaan, keimanan, dan ketaqwaan. Menurut analisis pakar sejarawan, ada 5 sebab mengapa Aceh menyandang gelar mulia itu. 
 
Pertama, Aceh merupakan daerah perdana masuk Islam di Nusantara, tepatnya di kawasan pantai Timur, Peureulak, dan Pasai. Dari Aceh Islam berkembang sangat cepat ke seluruh nusantara sampai ke Philipina. Mubaligh-mubaligh Aceh meninggalkan kampung halaman untuk menyebarkan agama Allah kepada manusia. Beberapa orang di antara Wali Songo yang membawa Islam ke Jawa berasal dari Aceh, yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, dan Syarif Hidayatullah.

Kedua, daerah Aceh pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan di Nusantara dengan hadirnya Jami’ah Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) lengkap dengan berbagai fakultas. Para mahasiswa yang menuntut ilmu di Aceh datang dari berbagai penjuru dunia, dariTurki, Palestina, India, Bangladesh, Pattani, Mindanau, Malaya, Brunei Darussalam, dan Makassar.

Ketiga, Kerajaan Aceh Darussalam pernah mendapat pengakuan dari Syarif Makkah atas nama Khalifah Islam di Turki bahwa Kerajaan Aceh adalah “pelindung” kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara. Karena itu seluruh sultan-sultan nusantara mengakui Sulatan Aceh sebagai “payung” mereka dalam menjalankan tugas kerajaan. 

Keempat, daerah Aceh pernah menjadi pangkalan/pelabuhan Haji untuk seluruh nusantara. Orang-orang muslim nusantara yang naik haji ke Makkah dengankapal laut, sebelum mengarungi Samudra Hindia menghabiskan waktu sampai enam bulan di Bandar Aceh Darussalam. Kampung-kampung sekitar Pelanggahan sekarang menjadi tempat persinggahan jamaah haji dulunya.

Kelima, banyak persamaan antara Aceh (saat itu) dengan Makkah, sama-sama Islam, bermazhab Syafi’i, berbudaya Islam, berpakaian Islam, berhiburan Islam, dan berhukum dengan hukum Islam. Seluruh penduduk Makkah beragama Islam dan seluruh penduduk Aceh juga Islam.

Orang Aceh masuk dalam agama Islam secara kaffah (totalitas), tidak ada campur adukantara adat kebiasaan dengan ajaran Islam, tetapi kalau sekarang sudah mulai memudar.

Minggu, 06 Oktober 2013

Perbedaan Website Domain Bayar dengan Website Free Domain



FREE DOMAIN:
Kelebihan:
  1. Sama halnya dengan free hosting, kita mendapatkannya secara gratis.
  2. Proses aktivasi yang relatif lebih cepat.
Kekurangan:
  1. Minim bantuan jika mengalamai gangguan. Kalaupun ada biasanya respon dari provider tersebut cukup lama, padahal jika tidak segera diperbaiki, akan sangat mempengaruhi website kita, baik dari segi brand maupun segi profit jika kita memanfaatkan website untuk bisnis.
  2. Tidak mendapatkan asuransi maupun jaminan jika terjadi gangguan sehingga kita mengalami kerugian.
  3. Sulit ter-list-ing pada mesin pencari seperti google dan yahoo, karena kemungkinan dianggap sebagai SPAM.
  4. Nama domain terlihat kurang bagus karena mengandung kata atau huruf dari provider yang melekat pada domain tersebut. Misalnya, kita mendapatkan domain gratis dari provider “tuan.net”, maka mereka akan memberikan nama domain kita sebagai: http://www.websitegue.tuan.net. Padahal harapan kita sebenarnya adalah http://www.websitegua.net. Hal ini juga menyebabkan nama domain menjadi lebih panjang dan sulit diingat.
  5. Ada anggapan bahwa domain yang kita peroleh bukanlah sebuah domain utama, namun merupakan sebuah subdomain dari provider domain gratis tersebut, sehingga ditakutkan visitor yang membuka website kita tidak dihitung/direkam sebagai pengunjung website kita, tetapi pengunjung web provider tersebut.
  6. Terkadang membuat pengunjung website meragukan kredibilitas kita, apalagi jika kita menggunakan website untuk bisnis. Tentu yang muncul adalah keraguan dan ketakutan dari pengunjung dan menganggap kita tidak serius karena tidak mau mengeluarkan modal untuk biaya membeli domain saja.
DOMAIN BAYAR:
Kelebihan:
  1. Kita bisa mendapatkan nama domain yang kita inginkan tanpa disertain embel-embel nama provider, asalkan nama domain yang ingin kita beli belum terdaftar diinternet (belum digunakan oleh orang lain).
  2. Kita boleh memilih jenis domain yang kita inginkan, baik itu .com, .net, .ac.id, dan lain-lain.
  3. Kita bisa mendapatkan bantuan dengan cepat dan tepat dari provider domain tersebut ketika kita mengalami gangguan.
  4. Domain yang kita beli merupakan sebuah main domain, bukan subdomain dari provider pay domain tersebut.
  5. Pengunjung akan lebih yakin dengan kredibilitas kita sebagai pemilik sebuah website yang serius.
  6. Tidak akan terjadi penghapusan domain secara sepihak dari provider sebelum masa penggunaannya habis. Kalaupun sudah habis, kita akan diberi tenggat waktu untuk melakukan perpanjangan penggunaan nama domain.
Kekurangan:
  1. Proses aktivasi relatif lebih lama karena harus melalui tahap order, pembayaran, dan konfirmasi.
Apapun pilihan Anda, kami akan tetap siap membantu sampai selesai karena Anda dapat berkonsultasi dengan kami guna mendapatkan hosting dan domain yang cocok (sesuai) dengan kebutuhan dan keinginan Anda.

Cara Membuat Windows 7 Menjadi Genuine


Windows 7 merupakan OS pabrikan Microsoft Windows yang diciptakan untuk menggatikan pendahulunya yaitu Windows Vista, sejak pertama kali diluncurkan secara resmi oleh Microsoft, Windows 7 hingga sekarang merupakan OS yang paling banyak digunakan di dunia, karna memang mau tak mau, suka gak suka kita harus menggunakannya karna biasanya OS ini selalu di ikutkan dalam paket penjualan PC / laptop baru. Diciptakan sebagai pengganti Vista pastinya Windows 7 sudah dirancang sedemikian rupa agar tampil lebih baik dari Windows Vista, dari segi performa Windows 7 dirasa lebih baik dari Windows Vista, namu jika dilahat dari segi tampilan Windows 7 tidak terlalu jauh perbedaannya dibanding Windows Vista.

Pada Windows 7 Microsoft mengeluarkan 6 versi yang sama dengan Windows Vista di antaranya :

  • Windows 7 Ultimate
  • Windows 7 Profesional
  • Windows 7 Starter
  • Windows 7 Home Premium
  • Windows 7 Enterprise
  • Windows 7 Home Basic
Apakah perbedaanya dari ke enam versi tersebut, selengkapnya silahkan anda baca posting sebelumnya tentang Perbedaan Windows 7 Starter, Profesional, Home premium, Home Basic, dan Windows 7 Enterprise.

kembali pada pokok pembahasan, jika anda menggunakan Windows 7 bajakan maka anda tidak dapat meng-update Windows 7 anda, kalaupun secara kebetulan Windows 7 anda ter-update maka Microsoft akan segera mem-Backlistnya. 
 
Bagaimana caranya agar windows 7 kita ASLI/GENUINE???
Untuk mendapatkan Windows 7 Genuine kita harus membelli DVD Installer yang ternyata harganya sangat mahal, bagi anda yang ber-uang mungkin hal itu bukanlah suatu kendala, tapi bagi saya itu merupakan kendala terbesar besar besar. hahagg...

- Cara pertama adalah dengan menggunakan Chew WGA 0.9
Untuk menjadikan Windows 7 kita Asli/Genuine, Tanpa harus merogoh kantong + dompet anda dalam-dalam dan sangat dalam.he..he..! yang perlu anda lakukan men-Download Software " Chew WGA 0.9 " dan kami ankan memberikan secara gratis untuk anda
Silahkan Anda Download  Chew WGA 0.9 
Setelah download Anda tinggal menjalankan program ini, lalu klik Apply, lalu tunggu beberapa saat, PC anda akan merestart otomatis.
 
- Cara kedua dengan menggunakan Win 7 Loader
Silahkan di sedot dulu softwarenya. Win 7 Loader
selesai download Jalankan Windows Loader, Klik Tab - Profile, Lalu Sesuaikan dengan Komputer anda, Untuk Tab OEM dan Advanced Option hanya jika Anda sudah Mahir dan Mengerti tentang seluk beluk sebuah Sistem Operasi, jika tidak Abaikan saja, Kembali ke Tab - Installation - Klik Install, Tunggu beberapa saat sampai Proses Instalasi selesai, Jika sudah - Restart. Selesai  

Perbedaan Windows 7 Starter, Profesional, Home Basic, Premium, Ultimate dan Enterprise



Pada saat anda membeli laptop baru, sudah pasti laptop anda ter-install Windows 7 Edisi Starter / Windows 7 Starter. Memang tak jarang Laptop baru disertakan dengan Windows 7 Starter, Namun tahukah akan bahwa Windows 7 memiliki sedikitnya 6 edisi yang berbeda, yaitu : Windows 7 Starter, Windows 7 Profesional, Windows 7 Ultimate, Windows 7 Home Basic, Windows 7 Premium dan Windows 7 Enterprise. dan apakah perbedaanya?? berikut penjelasannya.!
 
Windows 7 Starter

Target :
seluruh dunia dan biasanya hadir dengan paket komputer baru
Fitur Utama :
Task bar, Jump list, Windows Media Player, Backup & Restore, Action Center, Devices Stage, Play to, Fax and Scan and Game Sederhana.
Keterbatasan :
Tidak ada aero glass, Berbagai fitur modifikasi desktop, Windows Touch, Media Center, Live Thumnail Preview, Home Group Creation, Tidak ada multi bahasa, Maksimal RAM 2GB, Tidak tersedia versi 64 bit.
Harga : US$38 = Rp 360.000

Dengan menggunakan Windows 7 starter pengguna tidak bisa merubah wallpapper atau Themma Windows, pengguna hanya dapat menjalankan 3 program dalam 1 waktu, namu pada akhirna keterbatasan ini dihilangkan sehingga pengguna tetap bisa menjalankan banyak program dalam 1 waktu, dibatasi jumlah memori.
Untuk edisi 32 bit semua Windows selain windows starter mempunyai batasan maksimal RAM 4GB. Untuk yang 64 bit, lenih tinggi dan berbeda-beda.

Windows 7 Profesional

Target :
Pengguna IT Menengah ke atas
Fitur Utama :
Windows XP Mode, Domain Join, Remote desktop host, Location aware printing, Mobiliti center, Presentation mode, Offline Folder.
Keterbatasan :
Bit locker, Bit locker To Go, App Locker, Direct Access, Branche cache, MUI Language Pack, Booting dari VHD.
Harga : US$131 = Rp 1.340.000

Windows 7 Profesional menawarkan semua fitur dibawahnya, juga ada fitur Windows XP Mode yang tidak tersedia pada edisi dibawahnya.


Windows 7 Home Basic

Target :
Wilayah tertentu saja, Seperti Indonesia
Fitur Utama
Multiple Monitor, Fas user switching ( Bergangi Pengguna ), Desktop Wallpapper, Desktop windows manager, Network Printing, Internet Connection Sharing, Windows Aero sebagian
Keterbatasan :
Tidak dapat membuat homegroup baru, Tanpa multi touch, Premium games, Windows Media Center, Tidak disertakan DVD Decoder ( MPEG 2 dan Dolby Digital ), Tidak ada multi bahasa, Dukungan Windows Aero Tidak Penuh.
Harga : US$72 = Rp 700.000

Windows 7 Home Premium

Target :
Global
Fitur Utama :
Aero Glass, Aero Background, Windows Touch, Dapat membuat home group baru, Media Center, DVD Playback dan pembuatan, Premium Games, Mobility Center.
Keterbatasan :
Domain Join, Remote desktop host, Backup dari jaringan, Encryption File Sistem, Ofline Folder.
Harga : US$95 = Rp 900.000

Windows 7 Ultimate 

Target :
Retail Market, Kesediaan Terbatas
Fitur Utama :
Semua fitur windows 7 edisi sebelumnya ditambah dengan Bitlocker, Bitlocker To Go, App Locker, Direct Access, Branche cache, MUI Language packs, Boot From VHD.
Keterbatasan :
Volume Lecensing

Windows 7 Enterprise

Target :
Pelanggan Bisnis
Fitur Utama :
BitLocker, Bitlocker To Go, App Locker, Direct Access, Branche Cache, MUI Language Pack, Boot From VHD.
Keterbatasan :
Lisensi Retail

Selain perbedaannya mengenai lisensi, Windows 7 Enterprise mempunyai fitur yang sama dengan Windows 7 Ultimate.

Sabtu, 05 Oktober 2013

MENGENAL LEBIH DEKAT RASIONALISME DAN EMPIRISME DALAM FILSAFAT ILMU

Dalam ilmu filsafat terdapat satu cabang ilmu di dalamnya yaitu ilmu logika. Logika adalah ilmu yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur (Rapar, 1996). Dan pada dasarnya penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif, yang biasa disebut logika deduktif adalah sebuah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Contoh kalimat deduktif, “Setiap mamalia punya sebuah jantung”, “Semua kuda adalah mamalia”, “Setiap kuda punya sebuah jantung”. Sedangkan penalaran induktif, biasa disebut logika induktif adalah sebuah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Contoh kalimat induktif, “Kuda Indonesia punya sebuah jantung”, “Kuda Australia punya sebuah jantung”, “Kuda Amerika punya sebuah jantung”.
Baik logika deduktif maupun logika induktif, dalam proses penalarannya, mempergunakan premis-premis yang berupa pengetahuan yang dianggapnya benar. Kenyataan ini tentu membawa kita kepada sebuah pernyataan, bagaimanakah caranya kita mendapatkan pengetahuan yang benar itu? Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah berdasarkan pada rasio dan yang kedua berdasarkan diri  kepada pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan paham apa yang kita kenal dengan rasionalisme. Sedangkan mereka yang mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkan paham yang disebut dengan empirisme. (Soemantri, 2001)
RASIONALISME
Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah sebuah faham atau aliran atau ajaran atau doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan rasio, fakta, ide-ide yang masuk akal daripada analisis yang melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Rasionalisme mempunyai kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan filsafat di luar kepercayaan keagamaan. Meskipun hampir sama, namun ada perbedaan dengan kedua bentuk tersebut humanisme dan atheisme dengan rasionalisme.
Humanisme lebih dipusatkan kepada masyarakat manusia dan keberhasilannya, sedangkan rasionalisme tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Oleh karena itu ada juga rasionalis-rasionalis yang dengan tegas menentang filosofi humanisme yang antroposentrik. Sedangkan Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan akan adanya Tuhan atau dewa-dewa. Rasionalisme tidak menyatakan pernyataan apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan apapun yang hanya berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme modern, tapi tidak seluruh rasionalis adalah atheis. (Wikipedia, 2010)
Selain hal tersebut di atas, dan di luar diskusi keagamaan, rasionalisme dapat diterapkan secara lebih umum, misalnya kepada masalah-masalah politik atau sosial. Dalam kasus-kasus seperti ini, yang menjadi ciri-ciri penting dari perpektif para rasionalis adalah penolakan terhadap perasaan (emosi), adat-istiadat atau kepercayaan yang sedang populer.
 Rasionalisme ini sendiri berlangsung sejak zaman pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. Ternyata, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam. Maka tidak mengherankan bahwa pada abad-abad berikutnya, orang-orang yang terpelajar makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia.
Hal ini menjadi sangat terlihat lagi pada abad ke XVII dan lebih lagi selama abad XVIII, yaitu antara lain karena adanya pandangan baru terhadap dunia yang diberikan oleh Isaac Newton (1643 -1727). Berkat sarjana geniaal Fisika Inggris ini, Fisika menurutnya terdiri dari bagian-bagian kecil (atom) yang berhubungan satu sama lain menurut hukum sebab akibat. Semua gejala alam harus diterangkan menurut jalan mekanis ini. Harus diakui bahwa Newton sendiri memiliki suatu pemahaman yang mendalam tentang batas akal budi dalam mengejar kebenaran melalui ilmu pengetahuan. Sebelumnya orang-orang hanya hidup berdasarkan kepercayaan yang makin kuat saja dan dalam kekuasaan akal budi yang membelenggu, sehingga membuat orang-orang yang hidup pada abad sebelum lahirnya rasionalisme dapat dipandang sebagai manusia yang hidup dalam kegelapan. Baru dalam abad XVIII, saat mereka telah berhasil menaikkan obor terang yang menciptakan manusia dan masyarakat modern yang telah dirindukan disebut juga sebagai  zaman Aufklarung (pencerahan).
Pada pertengahan abad ke-20, ada tradisi kuat rasionalisme yang terencana, yang dipengaruhi secara besar oleh para pemikir bebas dan kaum intelektual. Kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. Ide ini menurut mereka bukanlah ciptaan pikiran manusia. Prinsip itu sendiri sudah ada jauh sebelum manusia berusaha memikirkannya. Paham ini dikenal dengan nama idealisme. Fungsi pikiran manusia hanyalah mengenali pikiran tersebut yang lalu menjadi pengetahuannya. Prinsip itu sendiri sudah ada dan bersifat apriori dan dapat diketahui oleh manusia lewat kemampuan berpikir rasionalnya. Pengalaman tidaklah membuahkan prinsip dan justru sebaliknya, hanya dengan mengetahui prinsip yang didapat lewat penalaran rasional itulah maka kita dapat mengerti kejadian-kejadian yang berlaku dalam alam sekitar kita. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ide bagi kaum rasionalis adalah bersifat apriori dan prapengalaman yang didapatkan manusia lewat penalaran rasional.
Masalah utama yang timbul dari cara berpikir ini adalah mengenai kriteria untuk mengetahui akan kebenaran dari suatu ide yang menurut seseorang adalah jelas dan dapat dipercaya. Ide yang satu bagi si A mungkin bersifat jelas dan dapat dipercaya namun hal itu belum tentu bagi si B. mungkin saja bagi si B menyusun system pengetahuan yang sama sekali dengan sistem pengetahuan si A karena si B mempergunakan ide lain yang bagi si B merupakan prinsip yang jelas dan dapat dipercaya. Jadi masalah utama yang dihadapi kaum rasionalis adalah evakuasi dari kebenaran premis-premis yang dipakainya dalam penalaran deduktif. Karena premis-premis ini semuanya bersumber pada penalaran rasional yang bersifat abstrak dan terbebas dari pengalaman maka evaluasi semacam ini tak dapat dilakukan. Oleh sebab itu maka lewat penalaran rasional akan didapatkan bermacam-macam pengetahuan mengenai satu obyek tertentu tanpa adanya suatu konsensus yang dapat diterima oleh semua pihak. Dalam hal ini maka pemikiran rasional cenderung untuk bersifat solipsistik dan subyektif. (Soemantri, 2001)
Tokoh-tokohnya penggagas rasionalisme adalah :
1.      Rene Descartes (1596 -1650)
2.      Nicholas Malerbranche (1638 -1775)
3.      De Spinoza (1632 -1677 M)
4.      G.W.Leibniz (1946-1716)
5.      Christian Wolff (1679 -1754)
6.      Blaise Pascal (1623 -1662 M)

EMPIRISME
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke. (Wikipedia, 2011)
Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dapat dikatakan sebagai faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan. Dan yang dimaksudkan dengan pengalaman adalah baik pengalaman lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia.
Pada dasarnya Empirisme sangat bertentangan dengan Rasionalisme. Rasionalisme mengatakan bahwa pengenalan yang sejati berasal dari rasio, sehingga pengenalan inderawi merupakan suatu bentuk pengenalan yang kabur. Sebaliknya Empirisme berpendapat bahwa pengenalan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
Kaum yang beraliran Empirisme biasanya berpendirian bahwa pengetahuan didapat melalui penampungan yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan betapapun rumitnya dapat dilacak kembali dan apa yang tidak dapat dilacak kebenarannya bukanlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia itu bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak namun lewat pengalaman yang kongkret.
Gejala-gejala alamiah menurut anggapan kaum empiris adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat tangkapan pancaindera manusia. Gejala itu kalau kita telaah lebih lanjut mempunyai beberapa karakteristik tertentu umpamanya saja terdapat pola yang teratur mengenai suatu kejadian tertentu. Suatu benda padat kalau dipanaskan akan memanjang. Langit mendung diikuti dengan turunnya hujan. Demikian seterusnya di mana pengamatan kita akan membuahkan pengetahuan mengenai berbagai gejala yang mengikuti pola-pola tertentu. Di samping itu kita melihat adanya karakteristik lain yakni adanya kesamaan dan pengulangan umpamanya saja bermacam-macam logam kalau kita panaskan akan memanjang. Hal ini memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu generalisasi dari berbagai kasus yang telah terjadi. Dengan mempergunakan metode induktif maka dapat disusun pengetahuan yang berlaku secara umum lewat pengamatan terhadap gejala-gejala fisik yang bersifat individual.
Selain kaum Empirisme, ada juga kaum yang disebut kaum Empirisme radikal, yaitu kaum yang berpendirian kuat bahwasanya semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada pengalaman inderawi dan apa yang tidak dapat dilacak bukan pengetahuan. Lebih lanjut penganut Empirisme mengatakan bahwa pengalaman tidak lain akibat suatu objek yang merangsang alat-alat inderawi, kemudian di dalam otak dipahami dan akibat dari rangsangan tersebut dibentuklah tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat-alat inderawi tersebut. Empirisme memegang peranan yang amat penting bagi pengetahuan, malah barangkali merupakan satu-satunya sumber dan dasar ilmu pengetahuan menurut penganut Empirisme. Pengalaman inderawi sering dianggap sebagai pengadilan yang tertinggi.
Masalah utama yang timbul dalam penyusunan pengetahuan secara empiris ini ialah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk menjadi suatu kumpulan fakta-fakta. Kumpulan tersebut belum tentu bersifat konsisten dan mungkin saja terdapat hal-hal yang bersifat kontradiktif. Suatu kumpulan mengenai fakta, atau kaitan antara berbagai fakta, belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis; kecuali kalau dia hanya “seorang kolektor barang-barang serbaneka”. Lebih jauh Einstein mengingatkan bahwa tak terdapat metode induktif yang memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu.
Kaum empiris menganggap bahwa dunia fisik adalah nyata karena merupakan gejala yang tertangkap oleh pancaindera. Hal ini membawa kita pada dua masalah. Pertama, sekiranya kita mengetahui dua fakta yang nyata, umpamanya rambut keriting dan inteligensi manusia, bagaimana kita merasa pasti mengenai kaitan antara kedua fakta tersebut? Apakah rambut keriting dan inteligensi manusia mempunyai kaitan satu sama lain dalam hubungan kausalitas? Sekiranya kita mengatakan tidak, bagaimana sekiranya penalaran induktif membuktikan sebaliknya?
Pertanyaan tersebut mengingatkan kita bahwa hubungan antara berbagai fakta tidaklah nyata sebagaimana yang kita sangka. Harus terdapat suatu kerangka pemikiran yang member latar belakang mengapa X mempunyai hubungan dengan Y, sebab kalau tidak, maka pada hakekatnya semua fakta dalam dunia fisik bisa saja dihubungkan dalam kaitan kausalitas.
Masalah yang kedua adalah mengenai hakikat pengalaman yang merupakan cara dalam menemukan pengetahuan dan pancaindera sebagai alat yang menangkapnya. Pertanyaannya adalah apakah yang sebenarnya dinamakan pengalaman? Apakah hal ini merupakan stimulus pancaindera? Ataukah persepsi? Ataukah sensasi? Sekiranya kita mendasarkan diri kepada pancaindera sebagai alat dalam menangkap gejala fisik yang nyata maka seberapa jauh kita dapat mengandalkan pancaindera tersebut?
Ternyata kaum empiris tidak bisa memberikan jawaban yang meyakinkan mengenai hakikat pengalaman itu sendiri. Sedangkan mengenai kekurangan pancaindera manusia ini bukan merupakan sesuatu yang baru bagi kita. Pancaindera manusia sangat terbatas kemampuannya dan terlebih penting lagi pancaindera manusia bisa melakukan kesalahan. Contoh yang biasa kita lihat sehari-hari ialah bagaimana tongkat lurus yang sebagian terendam di dalam air akan kelihatan bengkok. Haruslah kita mempercayai hal semacam ini sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan? (Soemantri, 2001)

Tokoh-tokoh penggagas Empirisme adalah:
1.      Francis Bacon (1210 -1292)
2.      Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
3.      John Locke ( 1632 -1704)
4.      George Berkeley ( 1665 -1753)
5.      David Hume ( 1711 -1776)
6.      Roger Bacon ( 1214 -1294)

KESIMPULAN

Pada hakikatnya ilmu filsafat adalah ilmu yang mengkritisi bagaimana sebuah pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan kelurusannya berdasarkan ilmu logika. Ilmu logika sendiri adalah ilmu yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Dan dalam memperoleh kebenaran dan kelurusan dari pengetahuan tersebut dapat menggunakan rasio dan empiris.
Rasio adalah sumber pengetahuan dari analisis pikiran rasionalisme atau gerakan rasionalis. Rasionalisme sendiri adalah sebuah faham atau aliran atau ajaran atau doktrin dalam filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan rasio, fakta, ide-ide yang masuk akal daripada analisis yang hanya berdasarkan kepercayaan seperti iman, dogma, atau ajaran agama.
Sedangkan empiris adalah sumber pengetahuan yang berdasarkan analisis empirisme. Empirisme sendiri adalah suatu faham atau aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian dari pengalaman dan panca indera manusia. Sehingga apabila kebenaran dari pengetahuan tersebut tidak berasal dari pengalaman dan daya tangkap panca indera manusia maka tidak dapat dikatakan pengetahuan yang benar.

Sehingga dapat disimpulkan, tidak ada satupun yang salah dari dua sumber dalam mencari kebenaran dari sebuah pengetahuan, baik melalui rasio maupun melalui empiris. Justru sebuah pengetahuan yang shahih akan lebih dapat diterima masyarakat luat terutama oleh penerima pengetahuan dari si pemberi pengetahuan apabila pengetahuan tersebut telah memiliki sumber dari rasio yang tinggi serta ide-ide yang masuk akal dan yang terlebih telah dibuktikan lagi kebenaran pengetahuan tersebut melalui empiris atau pengalaman maupun observasi. 

Selasa, 01 Oktober 2013

Cara Mengembalikan File atau Folder yang Terhapus Permanen



Pernah ngak sobat2 blogger secara ngak sengaja menghapus file atau folder penting secara permanen (shift+del)???
coba bayangin kalau hal itu terjadi??? apa lagi kalau itu file skripsweet kita (personal experience)hehee… serasa malaikat akan meniup sangkakala… wkwkwkwkw
Setelah menjelajahi berbagai celah dunia maya yang tanpa batas akhirnya I can solve this problem….
caranya bagaimana???

WinUtilities Undelete… Yeaa of course that is the answer



WinUtilities Undelete adalah tool recovery data yang dapat membantu kita mencari data yang terhapus secara permanen shift+del) dan mengembalikannya ke tempat yang kita inginkan. Tool ini bisa juga untuk mengembalikan data dari storage eksternal (flashdisk) atau kartu memori kamera digital yang terformat.
Bagaimana cara menggunakannya????




Cara menggunakan tool ini cukup mudah (user friendly dah pokoknya, jadinya buat agan2 yang pemula ngak ribet. 
Setelah instalasi, buka aplikasinya dan klik drive dimana kita akan mencari file yang hilang di sisi sebelah kiri. Setelah tool tersebut melakukan scanning akan muncul semua file yang ada di drive tersebut beserta file-file yang sudah kita delete secara permanen. So..tinggal anda pilih file mana yang akan anda kembalikan dengan cara klik kanan file tersebut dan klik undelete.

Download WinUtilities Undelete